Kamis, 23 Januari 2014

Selasa, 21 Januari 2014

Bagaimana Agar Tidak Menyerah Saat Membangun Bisnis

Menyerah Saat Membangun Bisnis Adalah Satu-satunya Penyebab Gagal

Anda boleh beralasan dengan berbagai macam alasan Anda, namun penyebab sesungguhnya Anda gagal dalam bisnis adalah … menyerah atau berhenti. Serius, apa pun yang terjadi pada diri Anda, itu bukan yang terpenting, tetapi yang paling penting adalah bagaimana Anda menyikapinya. Apakah Anda memilih untuk bertahan atau Anda menyerah? Saat Anda memilih menyerah, Anda gagal!
“Saya bukan menyerah … tapi …”
Itu adalah kalimat menyerah. Apa pun alasan Anda, tidak perlu diperjelas, jika Anda berhenti artinya Anda memang menyerah dan Anda sendiri yang memutuskan untuk gagal dalam bisnis.
Lalu, bagaimana agar tidak gagal dalam bisnis? Jawabannya sederhana, jangan menyerah. Nah, artikel ini saya akan membahas bagaimana caranya agar tidak menyerah dalam bisnis. Saya menulis artikel karena terinspirasi oleh sebuah infographic yang saya baca di sebuah website ternama di luar negeri, silahkan dilihat disini jika Anda terbiasa dengan bahasa Inggris. Kalau belum bisa bahasa Inggris, silahkan belajar dulu disini.
Tentu saja bahasan saya disini tidak akan menjiplak sumber diatas, hanya menjadikannya sumber inspirasi. Saya akan membahas sesuai dengan gaya, ilmu, dan pengalaman saya sendiri.
Posting ini akan panjang. Akan mencapai 1.000 kata lebih plus artikel-artikel pendukung. Apakah Anda akan menyerah membaca posting yang panjang? Itu keputusan Anda! Jika menurut Anda artikel ini kepanjangan, jangan berbisnis, sebab perjalanan bisnis jauh lebih panjang dari membaca artikel ini.
OK, mari kita mulai.

Pertama: Selama Hayat Di Kandung Badan, Masih Ada Harapan

Selama Alloh swt
memberikan kesempatan kepada kita, artinya masih ada kesempatan untuk meraih yang kita inginkan, termasuk membangun bisnis. Satu-satunya kesempatan itu hilang, saat ajal sudah menjemput. Kenapa harus menutup diri dengan kesempatan? Padahal Allah masih memberikan kesempatan.
Jadi langkah pertama adalah yakinkan diri bahwa kesempatan itu masih ada, selama Anda masih hidup.

Kedua: Anda Harus Banyak Mencoba dan Coba Lagi Jika Gagal

Yang dimaksud lower expectations bukan berari kita menurunkan tujuan atau target. Maksud sebenarnya adalah memberitahu kita bahwa tidak semua usaha kita akan berhasil. Contohnya adalah seorang ahli bola basket pun tidak selalu memasukan bola ke keranjang. Sejago apa pun pemain golf, tidak selalu memasukan bola ke lubang, dan sejago apa pun pemain bola, tidak selalu mampu mencetak goal.
Begitu juga dengan usaha kita dalam berbisnis. Usaha-usaha kita tidak akan selalu berhasil. Mungkin Anda memasang iklan, tidak selamanya iklan akan mendatangkan penjualan. Mungkin Anda melakukan selling ke prospek, tidak selamanya usaha penjualan Anda menghasilkan penjualan.
Jadi, Anda harus banyak mencoba dan coba lagi jika gagal. Jangan pernah berpikir setiap usaha Anda akan berhasil. Jika Anda beranggapan selalu berhasil, Anda akan menyerah, sebab pada kenyataannya tidak seperti itu. Hadapilah bahwa ada sebagian usaha, mungkin sebagian besar, yang tidak berhasil.

Ketiga: Jangan Rendah Diri

Jangan rendah diri, jangan anggap diri tidak mampu. Kalau ada pekerjaan yang sulit, itu bukan berarti Anda tidak mampu, Anda hanya belum mengetahui caranya. Pelajari saja, jangan dijadikan alasan untuk menyerah. Jangan menyerah karena sulit. Jika ada kesulitan, artinya Anda harus lebih banyak belajar lagi.
Anda akan melihat bahwa Anda lebih baik dibandingkan sangkaan Anda sendiri. Kuncinya Anda mau terus mencoba, terus belajar, dan terus mengembangkan diri.

Keempat: Bershabarlah

Untuk mencapai tujuan, untuk mencapai posisi yang baik, Anda memerlukan proses. Akan membutuhkan waktu. Banyak kasus, seseorang mulai merasakan hasil setelah berusaha bertahun-tahun. Ada pebisnis yang membangun bisnis selama 5 tahun dan tidak menghasilkan. Setelah itu baru menghasilkan.
Semua butuh perjuangan dan butuh kesabaran untuk meraih hasil. Salah satu penyebab orang menyerah, karena dia tidak punya kesabaran. Kesabaran dalam bisnis itu adalah teguh dalam membangun bisnis, terus berusaha dan berusaha. Sampai kapan kita harus bershabar? Selamanya, karena hidup membutuhkan kesabaran. Bahkan setelah Anda berhasil, Anda pun harus tetap shabar dalam berusaha menjaga keberhasilan Anda.
Sabar bukan hanya diam! Silahkan baca:

Kelima: Fake It?

Apa itu? Kedengaran seperti pura-pura sukses. Ya, bukan berarti Anda lupa akan diri sendiri. Yang dimaksudkan disini adalah Anda harus mulai bersikap seperti pebisnis sukses. Anda harus menjadi (be) seorang pebisnis sukses, terlepas Anda sudah sukses atau belum. Artinya Anda harus memiliki mental seorang pebisnis sukses. Diantaranya berpikir besar, berani, dan berpikir strategis.
Ada tiga tahapan meraih sukses, dengan konsep be do have yang sudah dibahas di artikel-artikel ini:

Keenam: Jangan Membandingkan Diri Dengan orang Lain

Salah satu yang bisa meruntuhkan semangat saat kita suka membanding-bandingkan dengan orang lain. Contohnya seperti ini:
“Saya sudah bisnis lama, kenapa yang baru saja memulai langsung kaya?”
“Saya lebih hebat, kenapa dia yang tidak tahu apa-apa sudah sukses?”
“Dia itu belajar kepada saya dan sekarang sudah melebihi saya.”
Jangan. Tidak peduli apa pun kondisinya, kita tidak perlu membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Kalau mau belajarlah kepada mereka. Setiap orang punya cerita dan pengalamannya masing-masing dan kita tidak mengetahuinya persis. Jadi jangan dipikirkan.
Sebaliknya kita sendiri jauh lebih beruntung dibandingkan orang lain. Namun ini juga tidak bermanfaat. Yang penting adalah fokus pada diri Anda, bagaimana membangun bisnis Anda.

Ketujuh: Anda Akan Jatuh … Bangkitlah Lagi

Saya katakan, Anda akan akan jatuh, bukan gagal. Jatuh bisa menyebabkan kegagalan jika Anda jatuh dan tidak bangkit lagi. Inilah mengapa banyak orang yang menentang konsep Bisnis Anti Gagal saya, karena tidak bisa membedakan antara jatuh dan gagal. Saat seorang anak yang belajar sepeda, dia pasti jatuh dulu. Jika dia berhenti mencoba, dia akan gagal bisa bersedepeda. Jika dia bangkit lagi dan menoba lagi, dia akan berhasil.
Begitu juga dalam membangun bisnis. Hampir semua orang yang sukses dalam bisnis, dia pernah mengalami sebuah kejatuhan besar. Kejatuhan besar maksudnya, saat bisnis Anda sudah berkembang, sudah mulai menghasilkan, bahkan dengan penghasilan besar, Anda tiba-tiba jatuh. Jatuhnya akan terasa lebih sakit, karena Anda sudah berada di posisi yang tinggi.
Kebanyakan pebisnis akan mengalaminya. Selanjutnya terserah Anda, apakah Anda akan menyerah atau bangkit lagi. Saya kasih tau, meski pun jatuhnya sakit, namun Anda akan lebih mudah untuk bangkit karena Anda sudah punya ilmu, pengalaman, dan kekuatan mental yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Silahkan baca artikel-artikel ini:
Disinilah ujian yang cukup berat. Tidak sedikit saya melihat orang yang merah pada tahapan ini. Saya memberitahu ini sejak awal, supaya kita siap menghadapinya. Kesiapan mental akan menjadikan Anda tidak kenal menyerah.

Ke delapan: Miliki Kemampuan Mengatasi Masalah Dan Memenuhi Kebutuhan Bisnis

Ada dua kalimat yang juga bisa membuat orang menyerah, yaitu:
“Saya tidak bisa … ”
“Saya tidak punya …”
Atau ada juga dengan bahasa lainnya, yaitu “Saya bingung”.
Lalu apa, apakah karena Anda tidak bisa atau tidak punya, Anda sudah punya alasan menyerah? Tentu tidak, yang perlu Anda lakukan Anda Anda membangun kemampuan diri agar mampu mengatasi masalah bisnis Anda dan mampu memenuhi kebutuhan bisnis Anda. Ini PR Anda, harus belajar ini. Tentu akan panjang jika dibahas lagi, kabar baiknya saya sudah membahas sebelumnya. Silahkan baca, dijamin kemampuan Anda akan meningkat sehingga Anda tidak akan menyerah, meski sesulit apa pun. motivasi islam.com

 

Jumat, 10 Januari 2014

KATA MOTIVASI IPPHO SANTOSO, MENGGUGAH.....

Hijrah...
dari bodoh menjadi cerdas.
dari pas-pasan menjadi keberlimpahan.
dari "sendiri" menjadi "berdua" yang halal.
Siaaaaaaaaap?

Otak kanan terbiasa dengan
perubahan, perpindahan, dan perbaikan.
Hijrah itu mengundang rezeki. Percayaaaa?

Income kita masing-masing berbeda.
Saran kami, untuk menjemput percepatan,
sedekahnya minimal 20% (dari gaji atau laba).
Siaaaaaaaaaaap?

Sedekah bukan sekadar ibadah.
Sedekah juga termasuk ikhtiar.
Untuk mempermudah rezeki kita.
Yang percaya, ngacung yaaaaa...

Seperlu-perlunya kekayaan,
lebih perlu lagi AKHLAK tentang kekayaan.
Jadi, kita bisa bersikap benar, saat kaya atau belum kaya.
Yang setuju, ngacung tinggi-tinggi yaaaaaaaa...

Nggak pernah sedekah, tapi bisa kaya kok.
Yah, apalagi kalau pake sedekah.
Tentunya, lebih berlimpah & lebih berkah
Setujukaaaaaaah?

IMPIAN BESAR?
Silakan, asal amal & action juga besar.
Tawakalnya juga lebih besar.
Sepakaaaaaat?

Sedekah yang ekstrim?
Silakan. Agar perubahan nasibnya juga ekstrim.
Membaik. Siaaaaaaaap?

Sedekah ke mana?
Panti asuhan, rumah ibadah, atau yang lain?
Nah makanya, duitnya dibanyakin.
Jadi bisa sedekah ke mana-mana
Setujuuuu boss ?

Mau kaya?
Niatnya mesti bener dulu.
Action & amal itu nyusul.
Sekiranya teman-teman lebih kaya sekarang, apa yang akan teman-teman lakukan?

Menghasilkan uang sebanyak-banyaknya
BUKAN berarti diperbudak oleh uang.
Justru bukti bahwa kita berhasil menaklukkan uang.
Taklukkan uang, bukan ditaklukkan. Siaaaaaap?

Bumi-Nya itu luas.
Jika kurang berhasil di suatu tempat,
kita masih bisa berikhtiar di tempat yang lain.
Apa makna hijrah bagi teman-teman?