Ramadhan telah usai dan kini sudah berganti
dengan hari raya Idul Fitri. Sebuah hari kemenangan setelah sebulan penuh
melakukan ibadah puasa menahan diri dari segala godaan baik itu secara lahiriah
maupun bathin. Kini, momen saling memaafkan pun telah tiba salah satunya dengan
menjalin silaturahmi kepada keluarga, orang tua maupun sahabat. Manfaat
silaturahmi itu sendiri sangat besar dalam membentuk karakter umat muslim nantinya.
Kapan
lagi kita bisa bertemu dan berkumpul dengan keluarga besar selain saat lebaran?
Karena itu, kita harus memanfaatkan momen lebaran untuk bersilaturrahim dengan
seluruh anggota keluarga yang baru bisa ditemui saat lebaran datang.
Kadang karena terlalu jarang bertemu, justru saat berkumpul dengan keluarga besar akan terasa sedikit canggung, apalagi jika ada anggota keluarga baru seperti sepupu ipar atau cucu terbaru. Tapi tentunya itu tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak menikmati kesempatan yang hanya datang setahun sekali ini. Jadilah fleksibel dan berkenalan dengan semua orang, atau perkenalkan anggota keluarga yang baru kepada anggota keluarga yang lain.
Mengajak
anak-anak ke pertemuan keluarga besar seperti ini tentunya merupakan tantangan
tersendiri, manfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan anggota keluarga
besar kepada anak dan biarkan mereka mendapatkan teman baru. Pada dasarnya
anak-anak lebih mudah akrab dan berinteraksi dengan orang lain, karena
itu yang perlu kita lakukan adalah mendorong anak-anak untuk saling
berkenalan dan bermain bersama.
Sebagai cara untuk mengakrabkan jalinan
persaudaraan yang sudah lama tidak bertemu karena terhalang oleh waktu dan
lokasi. Maka tidak heran, setiap lebaran banyak masyarakat yang rela untuk
pulang kampung agar bisa berkumpul dengan sanak keluarga.
Tidak ada yang lebih penting dalam diri seorang muslim yang bersaudara selain silaturahim, hal ini juga sudah dijelaskan oleh Rasulullah bahwasilaturrahim merupakan pertanda keimanan seorang hamba kepada Allah dan hari akhir. “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir; hendaklah ia bersilaturrahim”.HR. Bukhari dari Abu Hurairah.
Beliau juga menjanjikan bahwa di antarabuah dari silaturrahim adalah keluasan rizki dan umur yang panjang,“Barang siapa menginginkan untuk diluaskan rizkinya serta diundur ajalnya; hendaklah ia bersilaturrahim”.HR. Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik.
Menjalin silaturahmi hendaknya dilakukan kapan
dan dimana pun tanpa memandang suasana lebaran atau tidak. Namun, sepertinya
sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia bahwa silaturahmi atau kunjung
mengunjungi dilakukan di bulan Syawal saja. Apakah cara ini salah? Tentu saja
tidak namun alangkah baiknya setiap saat hati kita di niatkan untuk menjalin
persaudaraan sehingga manfaat silaturahmi dapat tercermin dalam kehidupan kita.
Nah,
KAMILAH Lovers, begitu banyak kebahagiaan yang kita dapatkan dari
bersilaturahim, sekarang semakin semangat kan untuk banyak-banyak berkunjung
dan berkenalan dengan keluarga kita?
(dari berbagai sumber)
(dari berbagai sumber)