1. Dopamine
Kalau anda sedang kesusahan mengerjakan suatu soal matematika saat ujian, datang telat, belum makan, ternyata soal ujiannya susah banget. Setelah berpikir keras, tiba-tiba Anda menemukan cara mengerjakan soalnya.
Bagaimana perasaanya Anda? Senang bukan main bukan?! Puas campur bahagia! Seperti itulah efek hormon dopamine kalau lagi bekerja. Menimbulkan SENSASI puas, senang, bahagia di dalam dada.
Tapi, tunggu dulu..
Efek dopamine ternyata menimbulkan peningkatan level kebutuhan. Maksudnya, kalau kemarin anda puas dan kegirangan gara–gara bisa mengerjakan soal matematika apakah Anda masih akan demikian kalau bisa mengerjakan soal matematika dengan tingkat kesulitan yang sama?
Tentu tidak! Anda pasti perlu sesuatu yang lebih, untuk bisa mengerjakan soal dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi supaya bisa merasa kegirangan atau bahagia. Seperti itulah efek bekerjanya si dopamine.
Pornografi itu akan membuat si dopamine bekerja terus menerus! Sayangnya jika penyebabnya bekerja karena pornografi maka Anda akan terus membutuhkan tampilan pornografi yang lebih menantang untuk merasakan sensasi kepuasan! Akibatnya terjadi peningkatan level kebutuhan terhadap pornografi dengan efek sama halnya seperti candu/narkoba. Bila ini kebutuhan akan pornografi yang meningkat terus terjadi maka Anda akan semakin mencari pemuasan dari pornografi yang lebih berbeda yang pada akhirnya bisa mengarah pada pergaulan seks bebas (free sex), perselingkuhan/perzinahan, atau bahkan penyimpangan seksual yang lebih ekstrim.
Hanya karena kebutuhan untuk merasakan sensasi kepuasan (orgasme) tersebut mereka terus ingin melakukannya. Mereka tahu itu salah, tapi tetap melakukannya. Mereka tahu itu salah, tapi tidak bisa melawannya. Itulah parahnya hormon dopamine yang dibuat bekerja secara terus menerus oleh pornografi.
2. Neuropiniphrin
Jika seorang pebisnis sejati otaknya dipenuhi dengan yang namanya peluang dan keuntungan. Melihat usaha yang bisa dijadikan ladang uang, maka insting bisnisnya akan bekerja dengan cepat. Ini sebagai akibat bekerjanya hormon Neuropiniphrin di otak.
Hal inilah yang juga terjadi pada para pecandu pornografi. Otaknya selalu berputar–putar dengan yang namanya pornografi. Otaknya mudah sekali berpikir ke arah pornografi jika melihat hal-hal yang merangsangnya walaupun sedikit saja. Akibatnya tidak bisa berfikir jernih, malas belajar, tidak kreatif, karena otaknya sudah dipenuhi dengan daftar kosakata atau kejadian yang bisa otaknya sambung-sambungkan dengan yang namanya seks.
3. Serotonin
Saat seorang perokok lagi stress dia akan merokok. Karena rokok adalah sesuatu yang bisa membuatnya senang dan tentram. Itulah efek kerja dari hormon serotonin. Membuat seseorang merasa nyaman saat hormon tersebut keluar.
Nah, begitu pula saat seseorang bersentuhan dengan yang namanya pornografi, maka hormon itupun keluar. Dia pun merasa tenang dan tentram karenanya. Efeknya? Setiap kali stress ia akan lari ke pornografi, karena itu yang membuatnya tentram. Menyedihkan bukan?
Jika seseorang stress lalu mencari ketenangan dengan cara bermeditasi atau relaksasi tentu lebih keren kan? Apalagi kalau mencari ketenangan dan kenyamanan dengan cara beribadah, tentu lebih mantap!
4. Oksitosin
Anda tahu kenapa seorang ibu dengan anak–anaknya ada ikatan batin? Karena hormon oksitosin-lah jawabannya. Saat seorang ibu melahirkan, hormon oksitosin akan dikeluarkan oleh tubuhnya.
Efeknya adalah: dia akan mencintai sesuatu yang membuatnya mengeluarkan hormon oksitosin itu!
Pornografi membuat hormon oksitosin bekerja secara terus menerus pada saat seseorang mengakses pornografi. Sudah tahu kan akibatnya seperti apa? Ia akan menjadi terikat secara batin dengan pornografi tersebut. Akibatnya orang yang kecanduan pornografi akan merasa kangen jika tidak melihat pornografi selama beberapa hari.
Terikat secara batin dengan hobi atau kegiatan yang produktif tentu sangat bagus! Apalagi terikat secara batin dengan kebutuhan spiritual untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dalam ibadah tentu lebih luar biasa! Tapi terikat secara batin dengan pornografi? Jangan dong yaa..
Demikianlah penjabaran secara ilmiah tentang bahaya pornografi terhadap otak Anda. Tentu Anda tidak mau merusak otak Anda sendiri kan? Berilah konsumsi atau makanan otak dengan dengan hal-hal yang positif agar prestasi Anda semakin cemerlang dan bangsa ini semakin maju.
Penjabaran ilmiah ini pernah dikemukakan oleh Dr. Randall F. Hyde, PhD dalam sebuah seminar di Indonesia. Randall mengakui Amerika Serikat sendiri sulit mengontrol peredaran pornografi. "Percayalah pornografi adalah suatu bencana yang AS sendiri kewalahan. Negara kami (AS) dapat mempersiapkan perang, dengan senjata dan tentara. Negara kami bisa menghadapi penyakit dengan temuan obat–obat dari penelitian ilmuwan kami. Tapi untuk pornografi... percayalah, pada awalnya kami tidak siap dan tidak tahu cara apa yang harus dilakukan untuk melawannya.”
Begitu pengakuannya. Kita sering mendengar ucapan "PIKIRAN NGERES" (Otak Kotor) tidak lain karena EFEK dari PORNOGRAFI dan PORNOAKSI, dan Semoga kita bisa KATAKAN tidak pada pornografi dan PORNOAKSI, agar hidup kita semua lebih sehat dan otak kita bekerja lebih produktif. AMIN. (dari berbagai sumber internet)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar